Kau yang Ku Anggap Rumah
Ternyata tiba tiba meninggalkan
Anya dan Ibrahim adalah pelajar smp mereka satu sekolah. Mereka kenal saat kelas 8 atau 2 smp. Saat itu Anya adalah pacar Haqqi dan Ibrahim adalah temannya yang mengincar Dini.
Suatu malam tiba tiba Ibrahim bertanya ke pada Anya lewat whatsapp. Ibrahim menanyakan soal Dini apakah Dini sudah punya pacar atau belum. Lalu Anya menjawab bahwa Dini belum punya pacar. Ibrahim pun membalas dengan emoji senang, lalu Ibrahim menjelaskan bahwa dia ingin mendekatin Dini dan minta bantuan ke Anya. Di balik itu Anya memikirkan sifat ibrahim yang membuat mood Anya naik sekali, eitss tapi Anya masih punya pacar. Sampai beberapa hari Ibrahim terus saja menanyakan Dini, mungkin supaya dia benar benar mendapatkan Dini. Dan Anya pun selalu menanyakan pertanyaan ibrahim ke pada Dini, sungguh merepotkan dia ini.
Tak lama dari itu Ibrahim pun berpacaran dengan Dini, tapi garagra sikap Dini yang cuek dan baru merasakan percintaan jadi Ibrahim masih tetap minta bantuan kepada Anya karna Ibrahim takut Dini bosan. Setelah beberapa hari mereka pacaran sikap Dini tetap saja cuek, Ibrahim juga hampir menyerah dan memutuskan untuk putus, tapi Anya tetap mendukung mereka untuk terus berpacaran. Eh tapi dukungan Anya sia sia mereka tetap saja putus setelah 4 hari pacaran.
Setelah beberapa bulan berlalu Ibrahim sudah tidak menghubungi Anya lagi karna sudah tidak ada hubungan. Ternyata Anya mendapat kabar dari Haqqi bahwa Ibrahim sudah mendekati cewe baru yaitu Nana. Gilak playboy sekali dia. Dengan tidak sengaja mereka berempat yaitu Anya, Ibrahim, Haqqi dan, Nana bermain kesuatu tempat. Dan ditempat itu juga Ibrahim menembak Nana. "ih gila ya dia padahal baru kemarin-kemarin dia putus dengan dini tapi skrng sudah punya pacar baru lagi" kata Anya dalam hati. Tapi mungkin dia begitu karna pengalaman cinta dia dengan Dini tidak indah hahahaha
Beberapa hari setelah bermain Anya dan Haqqi putus entah apa alasannya. Saat Nana bertemu dengan Anya dikantin sekolah, Anya bertanya
" eh Nana bagai mana dengan Ibrahim "
" hehe sudahlah lupakan saja dia " jawab Nana.
Anya pun mengerutu dalam hati nya bahwa dia tidak suka dengan prilaku ibrahim yang tukang mainin perasaan perempuan.
Setelah semuanya berlalu mereka ber 4 benar benar tidak lagi bertukar sapa seperti tidak saling kenal walaupun setiap hari bertemu disekolah. Dibalik itupun ternyata Dini masih suka menanyakan kabar Ibrahim kepada Anya. Tapi Anya pun tidak tau karna dia pun sudah tidak pernah mendengar cerita Ibrahim.
Setelah beberapa bulan lamanya tepat di saat idul fitri Ibrahim kembali ngehubungi Anya. Entah apa maksud Ibrahim menghubungi Anya. Ternyata setelah beberapa hari mereka berhubungan tiba tiba Ibrahim meminta tolong kepada Anya, Anya pun bingung kenapa dia tiba tiba begitu.
"nyaa boleh ga aku minta tolong" kata Ibrahim
"hah minta tolong apa sih? "
" tapi kamu harus mau ya, pokoknya aku maksa! " perintah Ibrahim
" iya selagi aku bisa aku bakal tolong lah "
" aku minta tolong ditemenin nonton " kata Ibrahim sambil cengar cengir
" ih apasih kamu ini, enggak ah aku malu" balas Anya.
Setelah Ibrahim membujuk Anya dengan berbagai ancaman akhirnya Anya pun mengiyakan dengan terpaksa ajakan Ibrahim.
Huh sungguh menyebalkan sekali dia ini.
Hari untuk main pun datang Ibrahim sih bilangnya hanya berempat yaitu Anya, Ibrahim dan dua orang temannya. Kami berjanjian didepan sekolah. Ternya sesampainya Anya didepan sekolah Ibrahim sudah sampai duluan dan yang bikin Anya kesel ternya bukan hanya dua orang temannya saja yang ikut melainkan menjadi 4 orang dan ada kaka kelas juga, Anya kan jadi kesal karna malu. Kami berenam berangkat menggunakan taksi online. Sesampainya disana ternyata masih ada dua orang temanya ibrahim lagi yang menunggu. "Hah gilaa terus saja bertambah" kata Anya "Gapapa dong biar semua orang tau aku dekat dengan kamu" jawab Ibrahim. Disitu pun Anya terdiam karna jawaban Ibrahim yang begitu Ibrahim bilang "dekat" padahal Anya tidak pernah menganggap mereka dekat tapi ya hanya sekedar teman. Ketika sampai disana kita langsung menuju bioskop untuk memesan tiket. Tiket dipesan oleh salah satu teman ibrahim jadi kita semua kasih uangnya ke dia. Setelah anya memberikan uang tiba tiba teman Ibrahim bilang
" Im ini kamu bayar berdua sama siapa sih, ko jadi kebanyakan? "
" Ya sama Anya lah gimana kamu ini"
" IHH apa sih orang Aku udah bayar sendiri" kata Anya sambil membentak
" Udah udah gausahh, nurut ya sama aku " Ibrahim yang membujuk Anya.
Setelah mendapatkan tiketnya mereka semua langsung masuk ke dalam bioskop. Selama menonton Ibrahim terus terusan memegang erat tangan Anya.
" ini apasi dipegang terus aku gaakan kabur kali " protes Anya
" yaudah diem aja kali dari tadi protes mulu deh. "
Sepanjang film diputar mereka berdua terus saja bertengkar sampai salah satu dari mereka bilang
" ishh kalian ini dari tadi berantem terus deh "
Serentak mereka berdua pun terdiam dan menyudahi pertengkarannya. Saat pertengahan film Anya sudah tidak nyaman dengan posisinya karna pegal. Melihat Anya tidak mau diem Ibrahim langsung menarik kepala Anya dan disandarkan dipundaknya. Awalnya sih Anya tidak mau tapi seperti biasa Ibrahim yang suka memaksa jadi Anya nurut deh. Tak lama dari itu film pun selesai mereka pun langsung keluar dan menuju tempat makan. Ibrahim memesan makanan tanpa mengajak Anya. Anya pun kesal dan berkata dalam hati
" dih sebel bgt ga ngajak padahal kan aku juga laper "
Saat Anya sedah fokus main handphone tiba tiba Ibrahim datang sambil membawa sepiring makanan untuk Anya
" serius amat ngabarin siapa sih aku kan disini, nihh makan biar makin gendut "
Anya pun hanya menatap Ibrahim dan berkata
" eh makasih ya hehe tau aja kalau laper "
" ya kapan lagi seorang Anya ga laper "
" dih nyebelin ya kamu. "
Setelah selesai makan mereka semua pun langsung pulang karna sudah mulai sore.
Saat dijalan Ibrahim berbisi kepada Anya
" makasih ya udh mau nurut, aku turun duluan kamu hati hati "
Anya hanya membalas dengan " hmm iya iya kamu juga hati hati "
" kalau sudah dirumah kabari aku ya " perintah Ibrahim.
Saat Anya sudah dirumah anya menelfon Ibrahim
" hallo siapa ya? " kata Ibrahim
" oh maaf maaf salah sambung pak " Anya langsung mematikan telfon.
Eh Ibrahim menelfon lagi
" dih gitu aja marah "
" aku bercanda kali hahaha " kata Anya.
" aku udh dirumah ya mr.nyebelin " Anya menuruti perintah Ibrahim saat dijalan pulang.
" oh yaudah, selamat kan, gaada yang ilang kan, ga berubah jadi kurus kan? "
" ya enggak lah kaya apa aja sih kamu ini " jawab Anya sambil tertawa kencang.
" yaudah sana bersih bersih bau nya sampe sini loh " canda Ibrahim.
" iya iya ntar aku kabarin lagi ya, kamu jangan lupa sholat magrib ya " perintah Anya
" siap Allah nomor satu tuan ratu "
" bye " Anya mengakhiri telfon.
Setelah Anya selesai mandi mereka pun chatan hingga larut malam mereka menceritakan bagaimana serunya pertemuan tadi.
" sekali lagi terimakasih ya, selamat tidur. Nanti pagi kabari aku lagi oke. " itu percakpan terakhir dari Ibrahim dihari itu. Sebelum tidur, Anya bicara pada diri sendiri
" hm bisa juga ya aku dekat dengan orang ini, orang yang dulunya ku bantu untuk mendapatkan seseorang. Haha terkadang semuanya selucu itu " Anya pun tertidur pulas setelah melewati hari yang menyebalkan namun menyengkan.
Pagi pun tiba sudah dari subuh Anya menelfon Ibrahim supaya dia bangun untuk sholat subuh. Tapi gara gara Ibrahim yang susah bangun puluhan telfon dari Anya pun tidak berfungsi. Sekitar jam 9 siang Anya mendengar dering telfon, ternyata itu Ibrahim
" iya iya aku bangun, maaf ya aku emang begini, kamu jangan ilfeel lohh " jelas Ibrahim
" insyaallah " canda Anya
" jangan insyaallah dong, entar kalo kamu jauhin aku gara gara aku susah bangun gimana? "
" dih apasih dasar lebay, cuma bercanda juga hahaha " Anya tertawa kencang.
Ibrahim hanya diam saja mendengar Anya tertawa hingga tawaan Anya berhenti
" dih ko diem sihh tidur lagi ya?? Hallo ? "
" gapapa aku seneng aja dengar kamu ketawa sekencang tadi " jawab ibrahim.
" yaudah yaudah mandi sana tuh ileran tuhh " perintah Anya
" mentang mentang udah mandi ya kamu ini. Sebentar ya aku mandi dulu kamu makan sana biar ga kurus. " jawab Ibrahim
" iya iya bawel "
Sekarang percakapan seperti itu sudah menjadi hal rutin bagi mereka. Hari libur mereka pun jadi tidak terasa membosankan.
Sudah beberapa bulan mereka dekat seperti itu Anya merasa sangat nyaman karna selain Ibrahim bisa membuat Anya senang setiap hari, tapi dia juga menjadi pemecah masalah yang Anya alami, Ibrahim sering membantu Anya dalam hal apapun roomchat Ibrahim sudah seperti rumah bagi Anya, di situ ia mengadukan semuanya senang,sedih,kesal semua bisa teratasi. Dipikiran Anya, Ibrahim itu tulus sekali karna dia tidak memandang sifik Anya. Begitupun sebaliknya Ibrahim juga memandang Anya seperti Anya memandang Ibrahim. Kenyaman memang tidak bisa dibangun disembarangan orang.
Ibrahim dan Anya pun memutuskan untuk berpacaran. Tapi percayalah berpacaran justru membuat hubungan mereka yang awalnya baik baik saja menjadi banyak pertikaian pertikaian kecil yang membuat mereka sempat merenggang. Hubungan mereka pun tidak terjalin lama, hanya hingga 7 bulan lalu kandas karna ada salah satu dari mereka yang menemukan rumah baru untuk disinggahi.
Di bulan ke 5 mereka berpacaran sikap dari masing masing sudah mulai terbuka, sifat Ibrahim yang sangat sangat egois da posesif membuat Anya tidak senyaman dulu. Dan sikap Anya yang susah untuk tidak mengulang kesalah yang sama membuat Ibrahim Kesal. Padahal kesalahan Anya juga tidak fatal itu hanya karna Ibrahim yang overposesif. Setelah mereka Lulus mereka sudah jarang bertemu dan pertengkaran disetiap harinya selalu ada karna ketidak percayaan Ibrahim kepada Anya. Semakin lama berpacaran mereka pun sebenarnya sudah menyadari bahwa ini harus segera diakhiri. Karna Anya yang sudah merasa sangat terkekang dan Ibrahim yang sudah tidak bisa mengendalikan egonya. Mereka pun rehat sejenak untuk saling memperbaiki diri, Saat sedang break Anya masih berusaha untuk tidak menghilanh dan tetap mengabari Ibrahim karna rasa sayang dia sudah cukup besar. Tapi berbeda dengan Ibrahim disaat keadaan seperti itu Ibrahim malah tidak mau memperdulikan Anya. Sudah hampir seminggu mereka terus saja begitu dan Ibrahim pun memutuskan untuk menyudahi semua nya.
" Nya maaf kan aku ya, sepertinya semuanya harus berhenti disini, kamu gasalah ko aku yang salah, aku yang gabisa benerin sikap aku, aku gamau kalo kita lanjut malah bikin kamu makin ga nyaman dan terpaksa buat bareng bareng sama aku, makasih buat semuanya kamu emang baik tapi bukan buat aku " kata Ibrahim
" loh engga ko aku ga terpaksa kita bisa ko benerin semuanya bareng bareng, tapi kalo emang kamu maunya gini yaudah aku sih gapapa " jawab Anya sambil bercucuran air mata.
" oke kamu jaga diri ya, sekarang kamu udah bebas gaada yang larang larang lagi, inget jangan nangis kamu kan tau aku gasuka air mata "
" oke " mengakhiri percakapan.
Ibrahim pergi dengan janji janji yang belum ditepati. Anya tidak bisa menahan air mata nya. Air matanya turun sangan deras karna dia benar benar kehilangan orang yang bisa membuat hati nya senyaman dirumah.
" Ah sudah lah kalo dia memang yang terbaik, pasti juga berakhir dengan baik. Toh aku juga tidak akan bertemu dia sesering dulu lagi, aku juga sudah punya lingkungan baru walau ditempat yang sama. Aku harus sibuk supaya tidak terlalu memikirkan dia. " semangat Anya.
Maksud lingkungan baru di tempat yang sama itu karna Anya sekolah SMA di tempat dia SMP yang jelas byk kenangan terjadi disekolah itu. Itu yang membuat Anya sangat sulit untuk melupakan Ibrahim. Walaupun perpisahan mereka secara baik baik tapi tetap saja tidak akan pernah ada perpisahan yang rasanya baik baik saja. Anya jadi ingat waktu ospek di sekolah Ibrahim, Ibrahim cerita dia dapat surat yang isinya menunjukan bahwa ada seseorang yang menggemari nya. Ah hatinya makin tidak tenang saja mengingat semua itu. Anya masih belum iklas jika ada yang menempati hati Ibrahim.
" kau yang ku anggap rumah ternyata tiba tiba meninggalkan." kata kata itu yang Anya tulis di buku diary nya.
Setelah sebulan berpisah Anya masih terus memantau Ibrahim lewat temannya yang satu sekolah dengan Ibrahim. Ternyata dia mendapat kabar buruk karna katanya Ibrahim sering menantar jemput seorang perempuan yang mirip dengan Anya. Tapi itu bukan Anya itu adalah orang lain. Dan ternyata Ibrahim mendekatinya karna dia mirip dengan Anya, kata nya sih Ibrahim juga belum bisa melupakan Anya seutuhnya tapi ini jalan terbaik bagi Ibrahim karna dia takut menyakiti Anya lagi lebih baik dia tinggakan walau terpaksa. Cerita itu yang Anya dapat dari temannya. Setelah mendengar cerita itu Anya lagi lagi menangis karna kenapaa harus begini, padahal dia sama sekali tidak merasa disakiti oleh Ibrahim. Tapi anya terpaksa menghargai keputusanya.
" aku tau ko kamu sayang kan sama aku, tapi kamu salah kalau begini" Anya kesal dengan keputusan Ibrahim. Tapi yasudahlah semuanya sudah terjadi sekarang tugas Anya bukan lah memikirkan pria itu lagi. Anya harus bangkit masih banyak orang yang peduli dengan nya.
Rumah itu sekarang sudah terisi penghuni baru mungkin sekarang aku hanyalah sampah di rumah itu. Semoga berbahagia rumah dan kau yang ada didalam rumah itu tolong jaga baik baik rumah itu. Terimakasih.
Pelajaran untuk selanjutnya jangan terlalu percaya pada apapun jika belum pasti ujungnya akan seerti apa.
Ternyata tiba tiba meninggalkan
Anya dan Ibrahim adalah pelajar smp mereka satu sekolah. Mereka kenal saat kelas 8 atau 2 smp. Saat itu Anya adalah pacar Haqqi dan Ibrahim adalah temannya yang mengincar Dini.
Suatu malam tiba tiba Ibrahim bertanya ke pada Anya lewat whatsapp. Ibrahim menanyakan soal Dini apakah Dini sudah punya pacar atau belum. Lalu Anya menjawab bahwa Dini belum punya pacar. Ibrahim pun membalas dengan emoji senang, lalu Ibrahim menjelaskan bahwa dia ingin mendekatin Dini dan minta bantuan ke Anya. Di balik itu Anya memikirkan sifat ibrahim yang membuat mood Anya naik sekali, eitss tapi Anya masih punya pacar. Sampai beberapa hari Ibrahim terus saja menanyakan Dini, mungkin supaya dia benar benar mendapatkan Dini. Dan Anya pun selalu menanyakan pertanyaan ibrahim ke pada Dini, sungguh merepotkan dia ini.
Tak lama dari itu Ibrahim pun berpacaran dengan Dini, tapi garagra sikap Dini yang cuek dan baru merasakan percintaan jadi Ibrahim masih tetap minta bantuan kepada Anya karna Ibrahim takut Dini bosan. Setelah beberapa hari mereka pacaran sikap Dini tetap saja cuek, Ibrahim juga hampir menyerah dan memutuskan untuk putus, tapi Anya tetap mendukung mereka untuk terus berpacaran. Eh tapi dukungan Anya sia sia mereka tetap saja putus setelah 4 hari pacaran.
Setelah beberapa bulan berlalu Ibrahim sudah tidak menghubungi Anya lagi karna sudah tidak ada hubungan. Ternyata Anya mendapat kabar dari Haqqi bahwa Ibrahim sudah mendekati cewe baru yaitu Nana. Gilak playboy sekali dia. Dengan tidak sengaja mereka berempat yaitu Anya, Ibrahim, Haqqi dan, Nana bermain kesuatu tempat. Dan ditempat itu juga Ibrahim menembak Nana. "ih gila ya dia padahal baru kemarin-kemarin dia putus dengan dini tapi skrng sudah punya pacar baru lagi" kata Anya dalam hati. Tapi mungkin dia begitu karna pengalaman cinta dia dengan Dini tidak indah hahahaha
Beberapa hari setelah bermain Anya dan Haqqi putus entah apa alasannya. Saat Nana bertemu dengan Anya dikantin sekolah, Anya bertanya
" eh Nana bagai mana dengan Ibrahim "
" hehe sudahlah lupakan saja dia " jawab Nana.
Anya pun mengerutu dalam hati nya bahwa dia tidak suka dengan prilaku ibrahim yang tukang mainin perasaan perempuan.
Setelah semuanya berlalu mereka ber 4 benar benar tidak lagi bertukar sapa seperti tidak saling kenal walaupun setiap hari bertemu disekolah. Dibalik itupun ternyata Dini masih suka menanyakan kabar Ibrahim kepada Anya. Tapi Anya pun tidak tau karna dia pun sudah tidak pernah mendengar cerita Ibrahim.
Setelah beberapa bulan lamanya tepat di saat idul fitri Ibrahim kembali ngehubungi Anya. Entah apa maksud Ibrahim menghubungi Anya. Ternyata setelah beberapa hari mereka berhubungan tiba tiba Ibrahim meminta tolong kepada Anya, Anya pun bingung kenapa dia tiba tiba begitu.
"nyaa boleh ga aku minta tolong" kata Ibrahim
"hah minta tolong apa sih? "
" tapi kamu harus mau ya, pokoknya aku maksa! " perintah Ibrahim
" iya selagi aku bisa aku bakal tolong lah "
" aku minta tolong ditemenin nonton " kata Ibrahim sambil cengar cengir
" ih apasih kamu ini, enggak ah aku malu" balas Anya.
Setelah Ibrahim membujuk Anya dengan berbagai ancaman akhirnya Anya pun mengiyakan dengan terpaksa ajakan Ibrahim.
Huh sungguh menyebalkan sekali dia ini.
Hari untuk main pun datang Ibrahim sih bilangnya hanya berempat yaitu Anya, Ibrahim dan dua orang temannya. Kami berjanjian didepan sekolah. Ternya sesampainya Anya didepan sekolah Ibrahim sudah sampai duluan dan yang bikin Anya kesel ternya bukan hanya dua orang temannya saja yang ikut melainkan menjadi 4 orang dan ada kaka kelas juga, Anya kan jadi kesal karna malu. Kami berenam berangkat menggunakan taksi online. Sesampainya disana ternyata masih ada dua orang temanya ibrahim lagi yang menunggu. "Hah gilaa terus saja bertambah" kata Anya "Gapapa dong biar semua orang tau aku dekat dengan kamu" jawab Ibrahim. Disitu pun Anya terdiam karna jawaban Ibrahim yang begitu Ibrahim bilang "dekat" padahal Anya tidak pernah menganggap mereka dekat tapi ya hanya sekedar teman. Ketika sampai disana kita langsung menuju bioskop untuk memesan tiket. Tiket dipesan oleh salah satu teman ibrahim jadi kita semua kasih uangnya ke dia. Setelah anya memberikan uang tiba tiba teman Ibrahim bilang
" Im ini kamu bayar berdua sama siapa sih, ko jadi kebanyakan? "
" Ya sama Anya lah gimana kamu ini"
" IHH apa sih orang Aku udah bayar sendiri" kata Anya sambil membentak
" Udah udah gausahh, nurut ya sama aku " Ibrahim yang membujuk Anya.
Setelah mendapatkan tiketnya mereka semua langsung masuk ke dalam bioskop. Selama menonton Ibrahim terus terusan memegang erat tangan Anya.
" ini apasi dipegang terus aku gaakan kabur kali " protes Anya
" yaudah diem aja kali dari tadi protes mulu deh. "
Sepanjang film diputar mereka berdua terus saja bertengkar sampai salah satu dari mereka bilang
" ishh kalian ini dari tadi berantem terus deh "
Serentak mereka berdua pun terdiam dan menyudahi pertengkarannya. Saat pertengahan film Anya sudah tidak nyaman dengan posisinya karna pegal. Melihat Anya tidak mau diem Ibrahim langsung menarik kepala Anya dan disandarkan dipundaknya. Awalnya sih Anya tidak mau tapi seperti biasa Ibrahim yang suka memaksa jadi Anya nurut deh. Tak lama dari itu film pun selesai mereka pun langsung keluar dan menuju tempat makan. Ibrahim memesan makanan tanpa mengajak Anya. Anya pun kesal dan berkata dalam hati
" dih sebel bgt ga ngajak padahal kan aku juga laper "
Saat Anya sedah fokus main handphone tiba tiba Ibrahim datang sambil membawa sepiring makanan untuk Anya
" serius amat ngabarin siapa sih aku kan disini, nihh makan biar makin gendut "
Anya pun hanya menatap Ibrahim dan berkata
" eh makasih ya hehe tau aja kalau laper "
" ya kapan lagi seorang Anya ga laper "
" dih nyebelin ya kamu. "
Setelah selesai makan mereka semua pun langsung pulang karna sudah mulai sore.
Saat dijalan Ibrahim berbisi kepada Anya
" makasih ya udh mau nurut, aku turun duluan kamu hati hati "
Anya hanya membalas dengan " hmm iya iya kamu juga hati hati "
" kalau sudah dirumah kabari aku ya " perintah Ibrahim.
Saat Anya sudah dirumah anya menelfon Ibrahim
" hallo siapa ya? " kata Ibrahim
" oh maaf maaf salah sambung pak " Anya langsung mematikan telfon.
Eh Ibrahim menelfon lagi
" dih gitu aja marah "
" aku bercanda kali hahaha " kata Anya.
" aku udh dirumah ya mr.nyebelin " Anya menuruti perintah Ibrahim saat dijalan pulang.
" oh yaudah, selamat kan, gaada yang ilang kan, ga berubah jadi kurus kan? "
" ya enggak lah kaya apa aja sih kamu ini " jawab Anya sambil tertawa kencang.
" yaudah sana bersih bersih bau nya sampe sini loh " canda Ibrahim.
" iya iya ntar aku kabarin lagi ya, kamu jangan lupa sholat magrib ya " perintah Anya
" siap Allah nomor satu tuan ratu "
" bye " Anya mengakhiri telfon.
Setelah Anya selesai mandi mereka pun chatan hingga larut malam mereka menceritakan bagaimana serunya pertemuan tadi.
" sekali lagi terimakasih ya, selamat tidur. Nanti pagi kabari aku lagi oke. " itu percakpan terakhir dari Ibrahim dihari itu. Sebelum tidur, Anya bicara pada diri sendiri
" hm bisa juga ya aku dekat dengan orang ini, orang yang dulunya ku bantu untuk mendapatkan seseorang. Haha terkadang semuanya selucu itu " Anya pun tertidur pulas setelah melewati hari yang menyebalkan namun menyengkan.
Pagi pun tiba sudah dari subuh Anya menelfon Ibrahim supaya dia bangun untuk sholat subuh. Tapi gara gara Ibrahim yang susah bangun puluhan telfon dari Anya pun tidak berfungsi. Sekitar jam 9 siang Anya mendengar dering telfon, ternyata itu Ibrahim
" iya iya aku bangun, maaf ya aku emang begini, kamu jangan ilfeel lohh " jelas Ibrahim
" insyaallah " canda Anya
" jangan insyaallah dong, entar kalo kamu jauhin aku gara gara aku susah bangun gimana? "
" dih apasih dasar lebay, cuma bercanda juga hahaha " Anya tertawa kencang.
Ibrahim hanya diam saja mendengar Anya tertawa hingga tawaan Anya berhenti
" dih ko diem sihh tidur lagi ya?? Hallo ? "
" gapapa aku seneng aja dengar kamu ketawa sekencang tadi " jawab ibrahim.
" yaudah yaudah mandi sana tuh ileran tuhh " perintah Anya
" mentang mentang udah mandi ya kamu ini. Sebentar ya aku mandi dulu kamu makan sana biar ga kurus. " jawab Ibrahim
" iya iya bawel "
Sekarang percakapan seperti itu sudah menjadi hal rutin bagi mereka. Hari libur mereka pun jadi tidak terasa membosankan.
Sudah beberapa bulan mereka dekat seperti itu Anya merasa sangat nyaman karna selain Ibrahim bisa membuat Anya senang setiap hari, tapi dia juga menjadi pemecah masalah yang Anya alami, Ibrahim sering membantu Anya dalam hal apapun roomchat Ibrahim sudah seperti rumah bagi Anya, di situ ia mengadukan semuanya senang,sedih,kesal semua bisa teratasi. Dipikiran Anya, Ibrahim itu tulus sekali karna dia tidak memandang sifik Anya. Begitupun sebaliknya Ibrahim juga memandang Anya seperti Anya memandang Ibrahim. Kenyaman memang tidak bisa dibangun disembarangan orang.
Ibrahim dan Anya pun memutuskan untuk berpacaran. Tapi percayalah berpacaran justru membuat hubungan mereka yang awalnya baik baik saja menjadi banyak pertikaian pertikaian kecil yang membuat mereka sempat merenggang. Hubungan mereka pun tidak terjalin lama, hanya hingga 7 bulan lalu kandas karna ada salah satu dari mereka yang menemukan rumah baru untuk disinggahi.
Di bulan ke 5 mereka berpacaran sikap dari masing masing sudah mulai terbuka, sifat Ibrahim yang sangat sangat egois da posesif membuat Anya tidak senyaman dulu. Dan sikap Anya yang susah untuk tidak mengulang kesalah yang sama membuat Ibrahim Kesal. Padahal kesalahan Anya juga tidak fatal itu hanya karna Ibrahim yang overposesif. Setelah mereka Lulus mereka sudah jarang bertemu dan pertengkaran disetiap harinya selalu ada karna ketidak percayaan Ibrahim kepada Anya. Semakin lama berpacaran mereka pun sebenarnya sudah menyadari bahwa ini harus segera diakhiri. Karna Anya yang sudah merasa sangat terkekang dan Ibrahim yang sudah tidak bisa mengendalikan egonya. Mereka pun rehat sejenak untuk saling memperbaiki diri, Saat sedang break Anya masih berusaha untuk tidak menghilanh dan tetap mengabari Ibrahim karna rasa sayang dia sudah cukup besar. Tapi berbeda dengan Ibrahim disaat keadaan seperti itu Ibrahim malah tidak mau memperdulikan Anya. Sudah hampir seminggu mereka terus saja begitu dan Ibrahim pun memutuskan untuk menyudahi semua nya.
" Nya maaf kan aku ya, sepertinya semuanya harus berhenti disini, kamu gasalah ko aku yang salah, aku yang gabisa benerin sikap aku, aku gamau kalo kita lanjut malah bikin kamu makin ga nyaman dan terpaksa buat bareng bareng sama aku, makasih buat semuanya kamu emang baik tapi bukan buat aku " kata Ibrahim
" loh engga ko aku ga terpaksa kita bisa ko benerin semuanya bareng bareng, tapi kalo emang kamu maunya gini yaudah aku sih gapapa " jawab Anya sambil bercucuran air mata.
" oke kamu jaga diri ya, sekarang kamu udah bebas gaada yang larang larang lagi, inget jangan nangis kamu kan tau aku gasuka air mata "
" oke " mengakhiri percakapan.
Ibrahim pergi dengan janji janji yang belum ditepati. Anya tidak bisa menahan air mata nya. Air matanya turun sangan deras karna dia benar benar kehilangan orang yang bisa membuat hati nya senyaman dirumah.
" Ah sudah lah kalo dia memang yang terbaik, pasti juga berakhir dengan baik. Toh aku juga tidak akan bertemu dia sesering dulu lagi, aku juga sudah punya lingkungan baru walau ditempat yang sama. Aku harus sibuk supaya tidak terlalu memikirkan dia. " semangat Anya.
Maksud lingkungan baru di tempat yang sama itu karna Anya sekolah SMA di tempat dia SMP yang jelas byk kenangan terjadi disekolah itu. Itu yang membuat Anya sangat sulit untuk melupakan Ibrahim. Walaupun perpisahan mereka secara baik baik tapi tetap saja tidak akan pernah ada perpisahan yang rasanya baik baik saja. Anya jadi ingat waktu ospek di sekolah Ibrahim, Ibrahim cerita dia dapat surat yang isinya menunjukan bahwa ada seseorang yang menggemari nya. Ah hatinya makin tidak tenang saja mengingat semua itu. Anya masih belum iklas jika ada yang menempati hati Ibrahim.
" kau yang ku anggap rumah ternyata tiba tiba meninggalkan." kata kata itu yang Anya tulis di buku diary nya.
Setelah sebulan berpisah Anya masih terus memantau Ibrahim lewat temannya yang satu sekolah dengan Ibrahim. Ternyata dia mendapat kabar buruk karna katanya Ibrahim sering menantar jemput seorang perempuan yang mirip dengan Anya. Tapi itu bukan Anya itu adalah orang lain. Dan ternyata Ibrahim mendekatinya karna dia mirip dengan Anya, kata nya sih Ibrahim juga belum bisa melupakan Anya seutuhnya tapi ini jalan terbaik bagi Ibrahim karna dia takut menyakiti Anya lagi lebih baik dia tinggakan walau terpaksa. Cerita itu yang Anya dapat dari temannya. Setelah mendengar cerita itu Anya lagi lagi menangis karna kenapaa harus begini, padahal dia sama sekali tidak merasa disakiti oleh Ibrahim. Tapi anya terpaksa menghargai keputusanya.
" aku tau ko kamu sayang kan sama aku, tapi kamu salah kalau begini" Anya kesal dengan keputusan Ibrahim. Tapi yasudahlah semuanya sudah terjadi sekarang tugas Anya bukan lah memikirkan pria itu lagi. Anya harus bangkit masih banyak orang yang peduli dengan nya.
Rumah itu sekarang sudah terisi penghuni baru mungkin sekarang aku hanyalah sampah di rumah itu. Semoga berbahagia rumah dan kau yang ada didalam rumah itu tolong jaga baik baik rumah itu. Terimakasih.
Pelajaran untuk selanjutnya jangan terlalu percaya pada apapun jika belum pasti ujungnya akan seerti apa.
Komentar
Posting Komentar